Sabtu, 30 Mei 2015

Kakek dan Kalajengking



Ada seorang laki-laki tua, setiap pagi melakukan meditasi dibawah pohon di tepi sungai Gangga. Suatu hari, ketika ia selesai meditasi, ia melihat seekor kalajengking yang tidak berdaya di air sungai itu. Arus air sungai gangga membawa kalejengking itu menjadi dekat dengan pohon, dan orang tua itu menjangkau untuk menyelematkannya. Tetapi, ketika orang tua tersebut, menyentuhnya, kalajengking itu menyengatnya. Dengan reflek, orang itu menarik tangannya. Satu menit kemudian, orang itu mencoba untuk menolong lagi. Kali ini, kalajengking itu menyengat sangat kuat dengan ekornya yang beracun, sehingga tangan orang itu membengkak dan berdarah.
Pada saat itu ada seorang pemuda yang lewat dan melihat orang tua itu sedang berausaha melepaskan kalajengking itu. Ia berkata: “Hey, orang tua yang bodoh, apa yang tidak beres denganmu? Hanya orang yang tolol saja yang mau mengambil resiko untuk menyelamatkan binatang yang jelek dan jahat ini. Tidakkah engkau tahu, bahwa engkau dapat membunuh dirimu sendiri dalam menyelamatkan kalajengking yang tidak tahu berterimakasih itu?”
Sambil melihat kepada pemuda itu, orang tua itu berkata: “Anak muda, hanya karena itu adalah seekor kalajengking yang sifat alaminya menyengat, tidaklah mengubah sifat alamiku untuk menyelamatkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu kebahagiaan?

Bagi orang miskin, uang itulah kebahagiaan. Bagi orang sakit, kesehatan itulah kebahagiaan Bagi pemuda lajang, pasangan hidup itulah keb...