Rabu, 26 Juni 2013

"Polisi vs. Pengemis" (Rahasia Pengemis...)



Polisi : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?

Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq.

Polisi : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?

Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan bbm saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau! /:)

Polisi sampai kebingungan dan berkata : Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?

Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!!

Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.

Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet 2.000./:)

1 jam = 60 kali lampu merah/
Hijau

60 x 2.000 = 120.000 /jam

1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.

9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.

1 bulan saya kerja 26 hari.

26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/ bulan.

Polisi sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu..

Pengemis berkata : Emang mas jadi Polisi, gaji per bulannya brp..? 3-|

Polisi : 3.500.000

Pengemis : Ijasah..?

Polisi: SMU/D3

Pengemis : Saya jd prihatin dech lihat penderitaan mas!!! Pasti abis banyak duit ya mas buat sekolah??? blom lg kerja kena marah ama Komandan, Kepala mas isinya pasti penuh soal kerjaan mulu. Mending mas ngemis aja. Biar kaya sperti saya. Saya ngemis udh 20 tahun, udah punya 2 mobil BMW buat saya & istri saya, kartu kredit platinum, Apartemen, rmh di kawasan elite, anak saya belajar di international school dan anak perempuan saya yg paling tua sekarang lagi liburan bareng temen2nya yg sipit2 ke singapur,, minimal setahun 1X kami keliling dunia ..:x

Rayuan Gombal !!!!


Co: nenk,sekarang kuliah ambil jurusan pha.....???
Ce: jurusan komputer.
Co: haaahhh... Sama donk,Nenk punya ke ahlian pha di bidang komputer...??
Ce: membuat program,bang...
!!!
Co: membuat program apa neng...???
Ce: membuat program masa depan bersama abang.....hihih i
Co: aahhhhh neng bisa aja, terus program'y udah selesai atau belum neng? Klo sudah,,nikah aja yuk....hehehe
Ce: walaaahhhh,,,sa ntai aja dulu bang,gak usah buru-buru kayak gitu bang,,,,,,abang sendiri punya ke ahlian apa...???
Co: abang mah cuman bisa ng-hack aja neng...!!!
Ce: waahhh,,,hebat doonk bang,nge-hack apa? Fb bukan...???
Co: bukan neng,,,
Ce: terus apa doonk...??
Co: nge-hack hati neng biar mau nikah sama abang.....heheh e
Ce: whahahaha...aba ng bisa aja,.tapi neng salut mha abang...!!!
Co: salut kenapa neng...???
Ce: abang sudah berhasil nge-hack hati neng..
Co: artinya.....??? ???
Ce: ea nenk mau nikah mha abang...
Co: beneran neng..?
Ce: iya bang...
Co: asli neng...???
Ce: asli lakh bang...
Co: serius...???
Ce: dua rius bang....
Co: ea udah,,,kalo begitu abang minta izin dulu mha istri d kampung ea neng....
Ce: .......¿? *pingsan 1 minggu*

"CINTA ITU DI IBARATKAN SEPERTI SANDAL JEPIT"

- Bentuk nya gak sama persis, namun serasi
- Saat berjalan enggak pernah kompak, tapi satu arah tujuan
- Nggak pernah menggantikan posisi masing-masing, namun saling melengkapi
- selalu sederajat, enggak ada yang lebih rendah ataupun lebih tinggi
- Bila yang satu hilang, yang satu'y lagi tak memiliki arti
Jika kamu merasa telah memiliki orang yang kamu sayang, jagalah cintanya...
Karna sama hal nya dengan sepasang sendal yang bisa putus di tengah jalan, atau hilang diambil orang lain.

Ramahnya Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia memang terkenal dgn keramahannya.
Bahkan saking ramahnya, hal2 yg udah tau jawabannya pun
masih ditanyakan.
> "Kamu nangis yah?"
- "Nangis apaan?! Sok tau deh lo, gue lagi latihan pipis lewat
mata!"

> "Kok jalan kaki?"
- "Terpaksa, mau ngesot takut
ditendang satpam!"

> "Lagi nelepon ya?"
- "Enggak, gue lagi ngorek2 telinga pake antena hape...

> "Mau tidur ya?"
- "Enggak kok, cuma mau ngebiasain memejamkan mata...

> "Kamu mimisan?"
- "Bukan woey! Gue lagi menstruasi dari hidung!"

> "Lagi mancing Ɣª ?"
- "Enggak! Lagi mandiin cacing!"

> "Nonton TV mßάЌ ?"
- "Enggak lah yau, TV tuh yg justru nonton gue!"

> "Mau kuliah neng?"
- "Enggak kok, mau ketemu satpam kampus, gantengnya ga
nahan cyin...

*di toilet*
> "TOK TOK TOK! Ada orang ga ϑî dalam?!"
- "Ga ada! Masuk aja, ini yg jawab jamban kok...

Betul gak?

Lelucon Hangat!!

Seorang nenek masuk ke lift. Dia hendak pergi ke lantai 6. Dilantai 2,masuk seorang gadis dengan aroma yg sangat harum.
Nenek :"Baunya harum banget."
Gadis:(pamer) "Merk BVLGARI,hargany
a 2 juta per botol lho!"

Di lantai 4 masuk lagi seorang gadis yg tak kalah harumnya.
NEnek : "Baunya harum juga."
Gadis : "Merk GUCCI, 3,5 juta perbotol!"

Tiba di lantai 6,si nenek keluar lift sambil kentut, membuat dua gadis hampir pingsan karena baunya yg dahsyat.
NEnek : "TERASI...60.00 0 per kilo."

Rabu, 05 Juni 2013

Iblis minta pensiun

suatu hari terjadilah percakapan antara iblis dengan Tuhan:

iblis: ya Tuhanku yg Maha Kuasa, aku mau pensiun dini..

Tuhan: kenapa kamu mau pensiun dini, padahal kamu yg minta untuk selalu menggoda manusia?

iblis: amit-amit sekarang kelakuan manusia, kaya udah melebihi iblis. hamba khawatir justru hamba yg tergoda oleh manusia.. makanya hamba minta pensiun dini aja.
  • Manusia berzinah, yg enak dia, yang disalahkan hamba :(
  • Manusia korupsi, dia yg menikmati katanya digoda hamba. :(
  • Manusia selingkuh, dia keenakan, katanya dipengaruhi hamba. :(
  • Manusia ke diskotik "AJEP-AJEP" disana, bernyanyi, senggol sana-sini, katanya disuruh hamba. :(
  • Manusia main judi, katanya disuruh hamba, padahal main judipun hamba tidak tahu. :(
  • Manusia bohong dia bilang karena pengaruh hamba, padahal untung ruginya tidak ada bagi hamba. :(
"Pokoknya hamba ingin pensiun aja!!!"
manusia kebangetan deh pokoknya.. huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa (iblis menuturkannya dengan tangisan)


Misteri Penjual Buku Horor

Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti di sebuah terminal, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku bacaan pada semua penumpang. Sesampainya di kursi Ruben: “Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain”, ujar sang kakek.
Ruben yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku misteri atau horor gak kek?”--- “Oh suka cerita horor yah?”, jawab si kakek. “Kebetulan sisa satu. Pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘Bis Malam Penasaran’. Serem banget pokoknya.”
“Boleh juga tuh. Berapa harganya?”
“Seratus lima puluh ribu, nak”
“Walah, mahal bener harganya, kek”.
“Ya namanya juga buku bagus. Bestseller. Semua yang baca buku ini kabarnya sampe syok loh waktu baca endingnya”, si kakek berpromosi ala sales panci.
Ruben pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah tangan. Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke kakek tua, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa mulai bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun ke bis, namun tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Ruben. “Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal
dan saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung Ruben berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.
Singkat cerita, dua jam kemudian, sekitar pukul satu malam, Ruben selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir tentunya. Dan memang benar seperti yang dikatakan si kakek penjual, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan. Di luar bis yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang menggelegar.
Sejenak Ruben melihat berkeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya terasa merinding.
“Baca halaman terakhirnya gak yah?”, pikir Ruben bimbang. Antara penasaran dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut secara perlahan… Dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan sepotong label di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Ruben membaca huruf demi huruf yang tercantum dengan coretan bolpoin:
 
Bis Malam Penasaran
Terbitan CV. Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-

Tiga Anak dan Tiga Burung



Suatu hari ada tiga anak yang sedang bermain burung yang baru dibelinya. Mereka mengikatkan tali ke kaki burung tersebut dan ketika burung itu terbang mereka menarik tali tersebut, sehingga burung tersebut tidak dapat terbang dengan bebas. Mereka sangat senang sekali bermain burung tersebut, karena mereka bisa menerbangkan kemudian menarik kembali burung tersebut, sehingga burung tersebut tidak terlepas dari mereka.
Akhirnya burung pertama menjadi lemas karena terus ditarik oleh anak tersebut. Burung tersebut kelelahan dan tidak bisa terbang lagi. Anak tersebut menjadi kesal kemudian dia mengangkat tali yang terikat di burung tersebut kemudian menendang burung tersebut berulang-ulang. Akhirnya burung tersebut menjadi semakin lemas.
Burung kedua yang dipegang oleh anak yang lain berhasil melepaskan diri kemudian terbang ke pohon. Hal itu disebabkan anak tersebut tidak terlalu erat memegang talinya. Burung tersebut terbang ke pohon, tetapi tidak bisa terbang lagi karena tali yang terikat di kaki burung tersebut tersangkut di pohon tersebut. Anak tersebut menjadi kecewa sehingga dia berusaha menangkap burung tersebut lagi, tetapi tidak bisa karena anak tersebut tidak bisa memanjat pohon tersebut. Kedua anak lain berusaha membantu temannya, tetapi tidak bisa juga.
Karena terlalu fokus kepada burung temannya yang terbang ke pohon, anak yang ketiga tidak menyadari ada seekor kucing yang sedang mengintai burung kepunyaanya, ketika anak itu lalai, kucing tersebut menerkam burung tersebut. Anak tersebut tersadar sehingga dia mencoba menarik burung tersebut, akibatnya terjadi saling tarik sehingga kaki burung tersebut terputus, dan kucing tersebut membawa kabur burung tersebut.
Apa yang dapat kita pelajari dari kejadian tersebut? Begitu juga dengan hidup kita jika kita masih terikat dengan dosa, kita akan seperti ketiga burung tersebut. Pertama, hidup kita menjadi penuh dengan kelelahan, kesesakan, down, dan tidak berpengharapan. Kedua, hidup kita tidak akan terbebas, karena kemana pun kita mencoba untuk pergi, hidup kita tidak akan merasa kebebasan, karena masih ada dosa yang mengikat kita. Dan yang ketiga, jika kita masih terikat dengan dosa, kita akan mati binasa dengan dosa tersebut.
Segeralah lepaskan diri kita dari keterikatan akan dosa dengan cara datang kepada Yesus, karena hanya Dia yang sanggung melepaskan kita dari dosa.

Kisah Dua Gelas



Aku sebuah gelas yang mewah dengan ukiran motif yang elegan.
Orang-orang yang ingin memilikiku harus rela menukarku dengan nominal uang yang cukup besar.

Betapa senangnya menjadi sepertiku, yah itulah pikiran yang terlintas saat itu.
Sampai suatu saat aku dibawa oleh seorang wanita cantik yang terkenal.
Kemudian ia meletakkanku di dalam sebuah bufet kaca yang indah, aku berpikir itu adalah tempat terindah dan layak untuk gelas sepertiku.

Aku berada di istanaku -begitu aku menyebut bufet kaca itu- selama beberapa tahun.
Tahun-tahun pertama aku merasa bagaikan berada di atas angin, setiap rekanan bisnis maupun kerabat-kerabat dekat sang wanita yang datang berkunjung selalu memujiku.

Tahun berikutnya mulai terasa membosankan. Aku sering melihat gelas-gelas lain –yang menurutku tidak seindah aku- dipakai untuk mejamu tamu. Mereka diisi dengan berbagai jenis minuman yang panas maupun dingin. Aku berpikir untuk tidak mau seperti mereka, pasti tubuhku akan rusak, aku akan bahagia selamanya berada di sini.

Dan di tahun-tahun berikutnya aku benar-benar merasa ada yang kurang.
Aku merasa kosong, aku tidak lagi gembira ketika mendapat pujian dan tatapan kagum. Aku juga tidak tahu mengapa aku merasa demikian.

Sampai suatu saat ada seseorang yang mengeluarkan aku dari istanaku, dia membawaku ke sebuah tempat yang akhirnya aku ketahui adalah dapur. Kemudian aku diletakkan di atas meja makan dan aku dikejutkan ketika aku menoleh untuk melihat sekeliling oleh sebuah gelas lain di sebelahku.

Aku melihat ngeri padanya, bagaimana tidak, tubuhnya penuh dengan goresan dan warna yang memudar. Dengan hati-hati aku bertanya padanya mengenai kondisinya. Dan ia menjawab dengan lembut.

"Nak, dulu aku sepertimu, yah tentunya tidak seindah dirimu" ia tersenyum lalu melanjutkan ceritanya. "Aku hanya gelas biasa dengan ukiran sederhana yang dipajang di bagian belakang toko yang menjualku. Aku merasa sedih dan mengeluh pada penciptaku kenapa ia membuat diriku hanya seperti ini, dan aku menganggap diriku hanya sebuah karya yang gagal karena tidak ada yang mau memilihku".

"Sampai suatu hari sang wanita pemilik kita ini, menggenggamku dan membawaku dengan senyuman di wajahnya. Saat itu aku merasa semua pemikiranku salah. Betapa gembiranya aku, dan aku berpikir bahwa wanita ini akan menjadikanku hiasan di rumahnya. Namun, kenyataan membuat aku kecewa, aku tidak diletakkan di dalam buffet kaca tempatmu berada dan malahan dimasukkan ke dalam ruangan kerjanya"

"Kau tahu nak, terkadang aku merasa sakit ketika air panas mengisi tubuhku. Aku menggigil ketika bongkahan es batu menimpaku. Aku harus mencium berbagai aroma minuman seperti teh, kopi, dan masih banyak lagi yang bercampur aduk membuatku mual"

"Bahkan aku hampir histeris ketika menemukan tubuhku penuh dengan noda-noda yang tidak dapat hilang meskipun sudah digosok berkali-kali –dan saat dibersihkan itu menjadi saat menyakitkan bagiku, itulah saat dimana tubuhku harus bersentuhan dengan alat pembersih yang terkadang tajam, entah manusia membuatnya dari apa-"

Lalu ia melanjutkan, sementara pikiranku perlahan-lahan dibuka dengan hal-hal baru.

"Sering aku merasa kesepian nak, setelah dibersihkan aku diletakkan kembali di tempatku –di atas meja kerja sang wanita- yang setiap hari pula aku tinggal di dalam gelapnya ruangan itu. Aku merasa iri dengan gelas-gelas sepertimu yang tidak harus mengalami semua ini"

"Tahun awal begitu menyiksa tetapi seiring waktu berlalu aku terbiasa dengan semuanya, bahkan aku menemukan sebuah hal yang tidak akan pernah aku sesali yaitu rasa puas dan sukacita yang besar ketika sang wanita dapat menikmati minumannya melalui aku –gelas yang sederhana ini- dan di saat itu aku ingin sekali mengucapkan terima kasih pada penciptaku karena telah menghasilkan karya yang tidak gagal dan berhasil memenuhi tujuan penciptaku"

Ketika ia mengakhiri kalimatnya, aku menangis sejadi-jadinya. Menangis karena sadar betapa sombongnya aku. Menangis karena menemukan alasan mengapa aku merasa hampa, dan menyadari sesungguhnya aku diciptakan bukan sebagai gelas hiasan melainkan gelas biasa –hanya dengan ukiran yang indah- yang dilengkapi dengan tujuan dari mulanya untuk membantu manusia memuaskan dahaganya.

Doa? Sekedar Ucapan Sajakah !?



Suatu kali, ada sebuah keluarga kristen, yang sedang ingin bersantap malam, di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah pun memulai untuk memimpin doa, "Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan dan minuman yang Engkau sediakan buat kami pada malam hari ini. Berkatilah semua di dalam nama Yesus, Amin." Selesai berdoa, merekapun mulai makan, "Bah, Teh apa ini? Pahit sekali!""Dagingnya tidak enak. Alot!" "Rugi betul kita makan di sini" Demikian sang ayah memprotes hidangan di rumah makan itu.
Putrinya yang masih kecil melihat itu dan bertanya kepada ibunya. "Ma, Tuhan dengar ga sih doa kita sebelum makan tadi?" Sang ibu menjawab "Iya dong, tentu saja Tuhan dengar" Lalu putrinya, kemudian bertanya kepada ayahnya "Pa, apa Tuhan juga dengar kalo Papa marah-marah saat makan?" Sang ayah yang rupanya mendengar pertanyaan putrinya sebelumnya menjawab perlahan "Ehmmm, ya... sepertinya sih, Tuhan juga dengar, sayang" "Jadi, kira-kira mana yang lebih Tuhan lebih percaya? Doa atau ucapan Papa barusan?"
Semoga ilustrasi di atas bisa menjadi pelajaran buat setiap kita, sayapun juga ter-templak dengan ilustrasi tersebut. Kadang kala orang kristen berdoa layaknya seorang artis yang naik ke panggung, bahkan ada yang berdoa seperti bicara telepon. Maksudnya, saat kita berdoa, kita mungkin tampil dengan begitu manis, penuh iman, dan ucapan syukur. Namun, begitu kita membuka mata, dan menghadapi kenyataan, sikap kita sepertinya 180' berbeda. Seakan-akan Tuhan hanya mendengar saat kita menutup mata dan berdoa. Padahal di I SAM 16:7 berkata "Tuhan melihat hati" Artinya, Ia bukan saja mendengar apa yang kita ucapkan ketika berdoa, tetapi mengetahui isi hati kita. Doa tentu saja bukan sekedar tradisi, di mana kita melapor pada Sang BOS. Doa tentu saja juga bukan cara kita meyakinkan diri sendiri, tetapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepada-Nya. Dia Maha Tahu, tapi kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti kita memang percaya pada-Nya.

Jika Aku Memiliki Email



Seorang laki-laki pengangguran melamar posisi sebagai 'office boy' di Microsoft. Manajer HR mewawancarainya, kemudian melihatnya untuk membersihkan lantai sebagai ujian.

"Anda diterima bekerja. Berikan alamat e-mail Anda dan saya akan mengirimkan aplikasi untuk diisi, juga tanggal ketika Anda dapat mulai bekerja," kata Manajer HR.

Pria itu menjawab, "Tapi saya tidak punya komputer, bahkan email."

"Maafkan saya, jika Anda tidak memiliki email, itu berarti Anda tidak ada. Dan siapa yang tidak ada, tidak dapat memiliki pekerjaan," tambah Manajer HR.

Orang itu tanpa harapan sama sekali. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dengan hanya memiliki uang $10 di saku, Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke supermarket dan membeli 10 kg peti tomat. Dia kemudian menjual secara keliling tomat itu dari rumah ke rumah. Dalam waktu kurang dari dua jam, dia berhasil melipatgandakan modalnya.

Dia mengulangi penjualannya secara keliling tiga kali, dan pulang dengan uang $60. Lelaki itu menyadari bahwa ia bisa bertahan hidup dengan berjualan tomat, dan dia mulai untuk pergi berjualan tomat sehari-hari dan sering pulang larut malam mendagangkan dagangannya hari demi hari.

Uang keuntungan yang didapat dua kali lipat atau tiga kali lipat dalam penjualannya sehari-hari. Tak lama, ia membeli mobil, lalu truk, dan kemudian ia mempunyai armada kendaraan pengiriman sendiri. Lima tahun kemudian, orang itu menjadi salah satu pengusaha food retailer terbesar di Amerika Serikat. Ia mulai merencanakan masa depan keluarganya, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.
Dia memanggil broker asuransi, dan memilih rencana perlindungan. Ketika percakapan, broker bertanya tentang email yang akan dipakai untuk keperluan asuransi. Pria itu menjawab, "Saya tidak mempunyai email."

Broker itu penasaran dan ingin tahu mengapa ia tidak punya email, "Anda tidak memiliki email, tetapi telah berhasil membangun sebuah imperium perusahaan bisnis. Dapatkah Anda membayangkan apa yang bisa terjadi jika Anda memiliki email?"

Pria itu berpikir sejenak dan menjawab, "Ya, aku akan menjadi seorang office boy di Microsoft!
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun, terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup terlalu lama, sehingga tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. Jangan pernah berhenti berusaha dan jangan menyerah karena gagal, serta berani melangkah.

Pencuri Kue Belajar Bersikap Rendah Hati



Suatu malam, seorang wanita sedang menunggu di bandara. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di sebuah gerai toko di bandara, lalu menemukan tempat duduk.
Sambil duduk, wanita tersebut memakan kue sambil membaca buku yang baru dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yg berada diantara mereka berdua.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si “Pencuri Kue” yang pemberani itu menghabiskan persediaannya.
Ia makin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: (“Kalau aku bukan orang baik, tentu sudah kutonjok dia !”).
Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki itu juga mengambil satu. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia segera mengumpulkan barang-barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari buku yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas karena kaget. Ternyata disitu ada kantong kuenya. Koq milikku ada di sini, jadi kue tadi adalah milik siapa. Milik lelaki itu?
Ah, terlambat sudah untuk meminta maaf; ia tersandar dan sedih. Bahwa sesungguhnya akulah yang salah, tak tahu terima kasih dan akulah sesungguhnya sang pencuri kue itu; bukan dia!
Dalam hidup ini, kisah pencuri kue seperti tadi seringkali terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri, dan tak jarang kita berprasangka buruk.
Orang lainlah yang selalu salah, orang lain yang patut disingkirkan, orang lain yang  tak tahu diri, orang lain yang berdosa,
orang lain yang selalu bikin masalah.
Kita sering mengalami hal diatas, kita sering berpikir bahwa kita paling benar sendiri, kita paling suci, kita paling tinggi, kita paling pintar, dst.
Sejak detik ini, bisakah kita memulai untuk rendah hati?
Dan tidak lagi menjadi “pencuri kue” yang teriak “maling..!” kepada orang lain..!
Spread the Word - Like and/or share this page, your friends will also love it and thanks for it.

Apa itu kebahagiaan?

Bagi orang miskin, uang itulah kebahagiaan. Bagi orang sakit, kesehatan itulah kebahagiaan Bagi pemuda lajang, pasangan hidup itulah keb...