Suatu kali, ada sebuah keluarga kristen, yang sedang ingin bersantap malam, di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah pun memulai untuk memimpin doa, "Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan dan minuman yang Engkau sediakan buat kami pada malam hari ini. Berkatilah semua di dalam nama Yesus, Amin." Selesai berdoa, merekapun mulai makan, "Bah, Teh apa ini? Pahit sekali!""Dagingnya tidak enak. Alot!" "Rugi betul kita makan di sini" Demikian sang ayah memprotes hidangan di rumah makan itu.
Putrinya yang masih kecil melihat itu dan bertanya kepada ibunya. "Ma, Tuhan dengar ga sih doa kita sebelum makan tadi?" Sang ibu menjawab "Iya dong, tentu saja Tuhan dengar" Lalu putrinya, kemudian bertanya kepada ayahnya "Pa, apa Tuhan juga dengar kalo Papa marah-marah saat makan?" Sang ayah yang rupanya mendengar pertanyaan putrinya sebelumnya menjawab perlahan "Ehmmm, ya... sepertinya sih, Tuhan juga dengar, sayang" "Jadi, kira-kira mana yang lebih Tuhan lebih percaya? Doa atau ucapan Papa barusan?"
Semoga ilustrasi di atas
bisa menjadi pelajaran buat setiap kita, sayapun juga ter-templak dengan
ilustrasi tersebut. Kadang kala orang kristen berdoa layaknya seorang artis
yang naik ke panggung, bahkan ada yang berdoa seperti bicara telepon.
Maksudnya, saat kita berdoa, kita mungkin tampil dengan begitu manis, penuh
iman, dan ucapan syukur. Namun, begitu kita membuka mata, dan menghadapi
kenyataan, sikap kita sepertinya 180' berbeda. Seakan-akan Tuhan hanya
mendengar saat kita menutup mata dan berdoa. Padahal di I SAM 16:7 berkata "Tuhan melihat hati"
Artinya, Ia bukan saja mendengar apa yang kita ucapkan ketika berdoa, tetapi
mengetahui isi hati kita. Doa tentu saja bukan sekedar tradisi, di mana kita
melapor pada Sang BOS. Doa tentu saja juga bukan cara kita meyakinkan diri
sendiri, tetapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepada-Nya. Dia Maha
Tahu, tapi kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti kita memang percaya
pada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar